KASUS BOCORNYA DATA PENGGUNA FACEBOOK

KASUS BOCORNYA  DATA PENGGUNA FACEBOOK
Jejaring social facebook mengalami kasus penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica yang mengumpulkan data pada aplikasi pihak ketiga. Aplikasi yang dalam kasus ini disediakan oleh Cambridge Analytica berupa Kuis Kepribadian, yang menggunakan Facebook sebagai fasilitas login. Dikarenakan Facebook yang merupakan media sosial terbesar di dunia, tentunya menyimpan data mengenai banyak orang. Berdasarkan laporan dari The Guardian, menyebutkan bahwa Cambridge Analytica menggunakan data para pengguna Facebook untuk kepentingan komersial.
Dalam keterangan resminya, Facebook menyatakan bahwa sekitar 87 juta penggunanya telah menjadi korban dalam penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica. Sebagian besar data penggunanya merupakan data dari pengguna Facebook di Amerika Serikat (AS) yaitu sebanyak 70,6 juta akun, kemudian Filipina berada di posisi kedua dengan 1,2 juta akun dan faktanya Indonesia juga merupakan tiga negara terbesar yang menjadi korban dalam permasalahan ini, yaitu berada di peringkat ketiga dengan kurang lebih 1 juta akun atau 1,3% dari total pengguna Facebook yang menjadi korban dalam permasalahan penyalahgunaan data ini.

Christopher Wylie, pelapor pelanggaran (whistleblower) skandal Facebook dan Cambridge Analytica, pada hari Selasa (27/3/2018) di depan anggota parlemen Inggris di kota London, mengungkapkan masalah kecurangan yang dilakukan oleh lembaga riset data politik Cambridge Analytica dalam pemilu presiden Donald Trump pada tahun 2016. Dilansir dari CNBC International, Wylie mengatakan pemilihan presiden Trump merupakan satu dari sekian banyak alasan besar yang membuatnya membeberkan penyalahgunaan data oleh Cambridge analytica tersebut.
Cambridge Analytica (CA) adalah firma yang pernah bekerja dengan tim kampanye Donald Trump saat pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2016 itu dituding menggunakan jutaan data pengguna untuk membuat sebuah software yang bisa memprediksi dan memengaruhi pemilihan suara. Selain itu, data pengguna Facebook juga diduga dimanfaatkan CA untuk kampanye referendum Uni Eropa di Britania Raya. Hal ini tentunya sangat berisiko, di mana data privasi kita bisa digunakan untuk memengaruhi suara politik, dan akan berimbas besar ke hasil pemungutan suara yang pastinya mencoreng nilai demokrasi.

Adakah pengaruh masalah penyalagunaan facebook ini untuk Indonesia ?
                Indonesia ternyata menduduki nomor 3 sebagai negara yang diduga menjadi korban penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica melalui Facebook. Menurut pakar Digital Forensik, Ruby Alamsyah, “Belum ada dampak besar atas kejadian ini, karena tingkat security awareness di Indonesia ini masih rendah. Biasanya efek dari kejadian seperti ini baru terasa jika sudah mengarah ke tindakan kriminal” ujar Ruby saat dihubungi KompasTekno, Kamis (5/4/2018).
                Meskipun begitu, kasus ini dapat menjadi ancaman di Indonesia dengan meningkatnya kejahatan melalui situs facebook ini seperti penculikan dan penipuan yang dengan mudahnya dapat menyebar luas melalui jejaring social facebook ini, karena telah banyak digunakan oleh hamper seluruh penduduk di Indonesia.
                Selain ancaman, kasus ini juga dapat menjadi gangguan untuk masyarakat dengan beredarnya informasi-informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Dengan sifat masyarakat Indonesia yang mudah menerima dan menyebarluaskan sebuah informasi yang baru didapat tanpa ditinjau atau diselidiki lagi apakah informasi itu benar adanya atau hanya isu belaka (berita hoax).
                Dengan begitu kasus ini pun menjadi tantangan tersendiri untuk Indonesia, karena jejaring social Facebook ini tidak hanya berdampak negative seperti yang telah dijabarkan diatas, tetapi juga memiliki dampak positif. Facebook ini dapat menghubungkan tali silaturahmi antar saudara di berbagai penjuru bangsa Indonesia, dengan facebook masyarakat dapat mudah mengetahui kabar atau hal-hal yang terjadi di berbagai penjuru bangsa dengan mudah dan cepat. Hanya saja kita membutuhkan masyarakat pengguna social media yang cerdas dan dapat menggunakan aplikasi ini dengan baik sesuai fungsinya tanpa menyalahgunakan aplikasi ini.

                Bahkan kabarnya jumlah bocornya data pengguna facebok di indonesia bertambah,seperti di lansir CNN Indonesia,  Facebook Indonesia mengungkapkan fakta terbaru mengenai skandal kebocoran data penggunanya. Dalam laporan terbaru Facebook mencatat ada tambahan jumlah pengguna di Indonesia yang terdampak.

Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari mengungkapkan ada tambahan sebanyak 1.095.918 pengguna yang berpotensi terdampak penyalahgunaan data.

"Total ada 1.096.666 orang di Indonesia atau sekitar 1,26 persen dari total jumlah orang yang terkena dampak secara global," terang Ruben saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Anggota Komisi I DPR RI di Jakarta, Selasa (17/4).

Menurut Ruben sejak November 2013 hingga 2015 ada 748 orang di Indonesia yang memasang aplikasi thisisyourdigitallife. Aplikasi tersebut yang merupakan kuis tes kepribadian diketahui menggunakan akses akun Facebook.

Angka tersebut diketahui tidak termasuk orang yang telah mengunduk aplikasi, tapi kemudian menghapus akun Facebooknya. Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini mengklaim tidak menyimpan data pengguna perorangan yang mengunduh aplikasi tersebut.

Facebook menggunakan metode untuk mengidentifikasi pengguna yang terkena dampak penyalahgunaan data. Seperti penggunaan fitur lokasi namun tidak mencerminkan kebangsaan atau tempat tinggal dan domisili sebenarnya.

Terkait hal itu, Ruben menyebut akun aplikasi tersebut tidak memiliki informasi sensitif pengguna Facebook seperti kata sandi atau informasi finansial.

"Aplikasi tersebut tidak memiliki informasi sensitif, dalam hal ini informasi teman dan data yang dipublikasikan di platform Facebook sesuai pengaturan privasinya," imbuhnya.

Lebih lanjut Ruben menegaskan pihaknya akan mencari tahu dampak dan kerugian yang diakibatkan oleh Cambridge Analytica demi memastikan tidak ada penyalahgunaan data.

Kedepannya, Facebook menyebut akan membatasi pengembang yang terhubung dengan aplikasi pihak ketiga.

"Kami akan melakukan investigasi, jika ada penyalahgunaan maka akan langsung diblokir demi memastikan tidak terjadi lagi," ucapnya. (age/evn) 

                Menurut saya, dengan adanya kasus ini seharusnya pemerintah beriskap tegas,karena masalah ini masuk dalam masalah serius yang mencakup banyak data penting yang dapat di salah gunakan oleh suatu pihak untuk keperluan suatu golongan,dan harus mempertegas UU IT untuk memberantas kasus cyber seperti ini.

Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180417122443-185-291365/data-bocor-pengguna-facebook-di-indonesia-bertambah




Komentar